Pengaruh Pelapisan Larutan Kitosan Dan Kemasan Plastik Warpping Terhadap Masa Simpan Potongan Buah Apel Pada Suhu Ruang
Abstract
Kitosan termasuk jenis polisakarida yang bersifat sebagai penghalang (barrier) yang baik karena pelapis polisakarida dapat membentuk matrik yang kuat dan kompak. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan karakteristik potongan buah apel dengan edible coating dari kitosan limbah cangkang bekicot dan plastic wrapping dengan mendapatkan konsentrasi kitosan optimum pada sediaan edible coating. Pembuatan kitosan meliputi tahap deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Kitosan hasil dianalisa dengan teknik FTIR sebagai data perhitungan derajat deasitilasi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dilaboratorium menggunakan 4 variasi konsentrasi kitosan (0,5%, 1%, 1,5%, 2%,) pada suhu ruang selama 5 hari sampai diperoleh edible coating terbaik. Sampel dicelupkan kelarutan kitosan kemudian dibungkus dengan plastic wrapping dan simpan pada suhu ruang. Selanjutnya dianalisis secara organoleptik. Sampel yang diuji adalah sampel pada hari ke-0 dan 5. Apel yang dicelupkan dengan larutan kitosan 1,5% mampu mempertahankan warna, aroma dan tekstur khas hingga hari ke-5, dan uji rasa hingga hari ke-4. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan sampel tanpa pelapis kitosan. Penggunaan plastic wrapping mampu bertahan hingga hari ke-1, sedangkan sampel yang dicelupkan larutan kitosan dengan konsentrasi 1%, 1,5%, dan 2% mampu mempertahankan warna, tekstur dari buah apel hingga hari ke-4. Secara umum perlakuan konsentrasi kitosan 1,5% lebih baik pada sampel hingga penyimpanan hari ke-5.